Jakarta, XX Januari 2025 – Menurut laporan Emissions Gap Report 2023 yang diterbitkan oleh United Nations Environment Programme (UNEP), emisi gas rumah kaca global masih perlu dikurangi sebesar 28% untuk memastikan pemanasan global tetap berada di bawah ambang batas 1,5 derajat Celcius. Oleh karena itu, UNEP menyerukan percepatan transformasi pembangunan menuju rendah karbon dalam sektor perekonomian. Menanggapi hal ini, pemerintah Indonesia memulai proses transformasi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan. Sistem ekonomi hijau dipahami sebagai pendekatan pembangunan yang bertujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara efisien, mengatasi kemiskinan, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, serta menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat. Melalui Visi Indonesia Emas 2045, pemerintah Indonesia meyakini bahwa penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang dapat menciptakan keseimbangan yang harmonis antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
SCG, melalui anak perusahaannya, PT Kokoh Inti Arebama Tbk., memperkenalkan inovasi semen ramah lingkungan dengan teknologi terbaru, Bezt Eco Friendly Cement. Produk ini merupakan low carbon cement atau semen rendah karbon yang telah resmi dipasarkan di Indonesia. Produk semen ramah lingkungan ini dikembangkan melalui proses research and development yang mendalam, dimana SCG berhasil menemukan proses manufaktur dan komponen yang mampu menghasilkan produk semen rendah karbon. Proses manufaktur semen ini memanfaatkan energi alternatif dan bahan baku daur ulang dengan mengoptimalkan teknologi Alternative Fuel and Alternative Raw Material (AF/AR). Teknologi ini mengintegrasikan semen slag, abu terbang, dan limbah industri yang secara efektif mampu menekan biaya dan menghasilkan lebih sedikit emisi karbon. Sistem ini dirancang agar proses manufaktur dapat menggunakan biomassa sebagai sumber bahan bakar alternatif untuk listrik, menggantikan batu bara dan udara panas. Dalam proses formulasi, SCG bersama PT Kokoh Inti Arebama Tbk. menggunakan CACO3 Calcium Carbonate, yang berfungsi untuk meningkatkan kekuatan beton agar mampu menahan proses penanganan, pelepasan cetakan, dan machining atau pemesinan sebelum semen mengeras secara penuh. Produk semen ramah lingkungan ini juga dilengkapi dengan gypsum, yang berperan untuk memperlambat pengerasan semen, sehingga memastikan proses pembentukan berlangsung dengan optimal.
Melalui penerapan proses manufaktur dan formulasi produk yang telah diterapkan selama tiga tahun terakhir, Bezt Eco Friendly Cement berhasil mengurangi emisi CO₂ hingga 50 kg per ton semen, dengan pengurangan total emisi CO₂ sebesar 300.000 ton atau setara dengan penanaman 600.000 pohon. Maka dari itu, produk semen yang ramah lingkungan ini memperoleh skor 95% sertifikasi Green Label yang ditetapkan oleh Green Product Council Indonesia (GPCI). Penilaian ini mencakup berbagai kriteria, termasuk efisiensi energi, manfaat terhadap lingkungan, komposisi bahan produk, proses manufaktur, keamanan produk, serta pemanfaatan limbah. Selain itu, produk ini juga memiliki skor SNI 127% untuk tingkat ketahanan, di mana skor tersebut 7% lebih unggul dari produk dengan harga serupa.
Country Director SCG di Indonesia dan President Director PT Kokoh Inti Arebama, Warit Jintanawan menjelaskan “Bezt Eco Friendly Cement merupakan investasi signifikan kami dalam pengembangan produk infrastruktur yang berkelanjutan. Melalui riset dan pengembangan yang mendalam, kami menemukan metode untuk mengoptimalkan struktur, sifat, dan siklus hidup material yang mampu mengurangi emisi karbon secara signifikan di setiap tahap siklus hidup produk. Dengan menghadirkan produk ini, kami berkomitmen untuk menghadirkan produk semen ramah lingkungan terdepan yang tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga memastikan ketahanan konstruksi yang kuat dan berkualitas tinggi”.
Pengadaan inovasi Bezt Eco Friendly Cement merupakan salah satu manifestasi dari prinsip SCG dalam menjalankan operasi bisnis, yang tercermin melalui prinsip ESG 4 Plus. Dalam prinsip ini, Net zero menjadi fokus utama yang mencerminkan komitmen SCG untuk mencapai nol bersih emisi pada tahun 2050. Untuk mewujudkan komitmen ini, SCG terus menerapkan berbagai upaya strategis untuk mencapai nol bersih emisi gas rumah kaca (GRK) di seluruh lini operasionalnya. Adapun penerapan nilai Go Green dari salah satu prinsip ESG 4 Plus, menjadi acuan dari inovasi semen ramah lingkungan ini. Bezt Eco Friendly Cement menjadi salah satu produk yang telah memperoleh sertifikasi Green Label, sebuah bukti nyata komitmen SCG dalam menciptakan produk berkelanjutan guna mendukung pengembangan industri hijau.
Melalui Bezt Eco Friendly Cement, yang merupakan terobosan terbaru di industri semen Indonesia, SCG berkomitmen untuk menerapkan green manufacturing kelas dunia, melaksanakan research & development (R&D) dalam deep technology, serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan proporsi energi alternatif. Nilai-nilai yang terkandung dalam prinsip ESG 4 Plus sejalan dengan sistem ekonomi hijau yang bertujuan untuk menciptakan sistem ekonomi yang dapat memberikan perkembangan inklusif dengan emisi karbon rendah, sumber daya efisien serta memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.
Inovasi Bezt Eco Friendly Cement merupakan langkah strategis SCG dalam merespons permintaan pasar di Indonesia akan solusi ramah lingkungan. Terobosan ini juga memperkuat posisi SCG sebagai pelopor keberlanjutan di pasar infrastruktur yang sejalan dengan rencana keberlanjutan jangka panjang pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Visi Indonesia Emas 2045. Dengan mengintegrasikan strategi ESG (environment, sustainability, and governance) dalam pengembangan produk infrastruktur ramah lingkungan, SCG berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional sekaligus mendukung transisi Indonesia menuju ekonomi hijau. Pendekatan ini memperkuat posisi SCG sebagai pemimpin di industri, sekaligus memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di masa mendatang.
***
Tentang SCG
SCG merupakan pemimpin bisnis regional dengan lini bisnis utama; Cement & Green Solutions, Smart Living, Decor, Distribution & Retail, Packaging, Chemicals, Cleanergy (Clean Energy), Logistics, Deep Technology & Digital, dan Investment. SCG berupaya menjawab kebutuhan yang beragam dari pelanggan melalui kemitraan kolaboratif dan pengembangan produk, layanan, dan solusi yang inovatif.
SCG memulai operasi bisnis di Indonesia sejak 1992 dengan membuka perdagangan dan secara bertahap mengembangkan investasinya dalam bisnis yang berbeda pada industri semen, bahan bangunan, bahan kimia, dan kemasan. Hingga hari ini, SCG memiliki total 37 perusahaan di seluruh Indonesia dengan lebih dari 7.000 karyawan.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi:
Amanda Utari
Brand and Communications Assistant Manager – PT SCG Indonesia
Phone: +6281110689798, Email: amandadwi@scg.com